LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA PENJUAL IKAN DI PASAR BESAR PALANGKA RAYA
WAWANCARA
PENJUAL IKAN DI PASAR BESAR PALANGKA RAYA
WIRAUSAHA
AKUAKULTUR
Disusun
oleh:
Kelompok
VIII
Sinar Wati Gea 193010406010
Florensia Parapat 193010406009
Emi
Susilawati 193020406026
Rika Anggreini Widiastuty 193030406048
Michael
Sembiring
193020406038
PRODI BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
FAKULTAS
PERTANIAN
JURUSAN
PERIKANAN
2021
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena kasih dan
karunia-Nya sehingga laporan praktikum ini dapat praktikan selesaikan. Laporan
praktikum ini berjudul “wawancara
penjual ikan di pasar besar palangka raya” yang
merupakan salah satu tugas kelompok dalam mengikuti mata kuliah Wirausaha Akuakultur.
Terimakasih kepada dosen yang
telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengerjakan tugas makalah ini,
sehingga bisa sesai tepat pada waktunya. Meskipun disana-sini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
kedepannya. Demikian yang dapat saya sampaikan, praktikan ucapkan terima kasih
yang sebesar- besarnya.
Palangka
Raya, 24 Juni 2021
Praktikan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR
GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR
TABEL..............................................................................................
DAFTAR
LAMPIRAN......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang........................................................................................
1.2.
Tujuan.....................................................................................................
1.3.
Manfaat...................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan
Haruan/Gabus (Channa striata).......................................................
2.2
Ikan Baung (Mystus
Nemerus).................................................................
BAB III METODE
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................................
3.2 Peralatan..................................................................................................
3.3 Metode Pelaksanaan...............................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1
Hasil Praktikum .....................................................................................
2.2
Pembahasan Praktikum ..........................................................................
2.3
Isi
Wawancara.........................................................................................
BAB V PENUTUP
3.1.
Kesimpulan............................................................................................
3.2.
Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
Haruan/Gabus (Channa striata).........................................................
Gambar
2. Ikan Baung (Mystus Nemerus)...........................................................
Gambar 3. Ikan
Haruan dan ikan baung..............................................................
Gambar 4.
Kegiatan pemasaran ikan...................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Kandungan
gizi ikan ikan haruan/gabus dan ikan baung.......................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Tugas masing-masing anggota
Kelompok ......................................
Lampiran
2. Dokumentasi kegiatan wawancara..................................................
BAB 1
PENADAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia
sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari
laut, memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan beragam. Potensi
perikanan yang dimiliki merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk
masa depan bangsa, sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Hal ini sesuai
dengan amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 yang menyatakan
: “ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Pemanfaatan secara optimal
diarahkan pada pendayagunaan sumber daya ikan dengan memperhatikan daya dukung
yang ada dan kelestariannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudi daya-ikan kecil, meningkatkan
penerimaan dari devisa negara, menyediakan perluasan dan kesempatan kerja,
meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing hasil perikanan serta
menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan serta tata
ruang. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan sumber daya perikanan harus seimbang
dengan daya dukungnya, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat secara
terus menerus.
Perikanan merupakan suatu kegiatan
perekonomian, dimana manusiamengusahakan sumberdaya alam perikanannya secara
lestari gunamen dapatkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan umat
manusia (Sofyan Ilyas dan Fuad Cholik, 1992 : 152). Pembangunan subsektor
perikanan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani ikan
menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Harga adalah nilai barang atau jasa
yang diungkapkan dalam satuanrupiah atau satuan uang lainya. Sedangkan harga
jual adalah nilai yangdibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa.
Dalam hal ini hargajual merupakan suatu yang digunakan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang dan jasa serta pelayanannya. Menurut Aliminsyah
dan padji (2003:301) harga jual adalah harga jual meliputi biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi dan distribusi, ditambah dengan jumlah laba yang
di inginkan. Ada tiga bentuk penetapan harga jual, yakni penetapan harga jual
oleh pasar (Market pricing), penetapan harga jual oleh pemerintah (government
controlled pricing) dan penetapan harga jual yang dapat dikontrol oleh
perusahaan (administred or business controlled pricing) (Soemarso SR,
2003:182).
Pemasaran adalah
kegiatan menyeluruh dan terencana yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau institusi dalam melakukan berbagai upaya agar
mampu memenuhi permintaan pasar. Tujuan utamanya yaitu untuk memaksimalkan keuntungan dengan
membuat strategi penjualan. Selain itu,
dengan adanya pemasaran juga sangat membantu para konsumen. Jadi mereka akan lebih
mudah menemukan produk yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Ketika
pemasaran sesuai dengan targetnya, perusahaan akan mendapatkan banyak pembeli
dan kefuntungan bisa didapatkan.
1.2
Rumus Masalah
1. Ikan
apa saja yang dijual dan dari mana sumbernya?
2. Berapakah
harga perkilo dan bagaimana cara sistem pembayarannya
3. Bagaimanakah jika ikan tidak
terjual habis apa tetap dengan harga yang sama atau dikembalikan?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui ikan apa saja yang
dijual dipasar
2. Mengetahui harga ikan perkilo dan
sistem pembayarannya
3.
Mengetahui perlakuan yang diberikan
jika ikan tidak terjual habis harga tetap sama atau dikembalikan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Ikan Haruan/Gabus (Channa striata)
2.1.1
Klasifikasi
Haruan/Gabus (Channa striata)
Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis
ikan yang bernilai ekonomis. Di Indonesia penyebarannya antara lain
di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Spesies ini memiliki
rasa yang khas, tekstur daging tebal dan putih sehingga harganya pun
cukup mahal baik dalam bentuk segar maupun kering (ikan asin). Selain itu,
memiliki kandungan albumin yang diperlukan tubuh manusia dalam mengatasi
berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya
jumlah protein darah. Ikan ini termasuk salah satu jenis ikan
karnivora air tawar dikarenakan sifatnya yang gemar memangsa ikan-ikan
kecil sebagai pakannya.
Walaupun memiliki potensi strategis, serta kegunaan
yang luas dalam industri pangan maupun farmasi, namun di Indonesia masih
belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasai teknik budidayanya.
Pemeliharaan bersama ikan mujair di kolam, penggunaan campuran
pakan buatan kaya nutrisi, serta pemanfaatan tanaman air dalam proses
pemijahan merupakan alternatif budidaya yang perlu dikembangkan.
Adapun
klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Familia : Channidae
Genus
: Channa
Spesies : C. striata
Gambar 1. Haruan/Gabus (Channa striata)
2.1.2 Morfologi Ikan Haruan/Gabus ( Channa striata )
Morfologi Ikan Gabus Ikan gabus
umumnya memiliki tubuh yang berwarna coklat sampai hitam pada bagian atas dan
coklat muda sampai keputih-putihan pada bagian perut. Kepala agak pipih yang
bentuknya seperti kepala ular dengan sisik-sisik besar di bagian atas kepala,
maka dari itu ikan gabus disebut Snakehead. Sisi bagian atas tubuh ikan gabus
dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan,
sedangkan sisi bagian bawah berwarna putih. Sisi samping bercorak tebal dan
warnanya agak kabur yang biasanya dipengaruhi oleh lingkungannya. Ikan gabus
memiliki mulut yang besar dengan gigi yang tajam, sirip punggung yang
memanjang, dan sirip ekor membundar di bagian ujungnya (rounded) (Listyanto
& Andriyanto, 2009).
Ikan gabus dapat bernapas langsung
dari udara dengan menggunakan semacam organ labirin yang bernama divertikula
yang terletak pada bagian atas insang sehingga mampu menghirup udara dari
atmosfir (Lagler et al., 1993 dalam Muflikhah, 2007). Sebagaimana diketahui
bahwa ikan yang memiliki labirin mampu bertahan dalam kondisi perairan dengan
kandungan oksigen terlarut rendah dan pH berkisar 4,5 – 6.
2.1.3 Habitat dan Penyebarannya
Habitat Ikan
gabus terdapat pada perairan yang dangkal, seperti sungai dan rawa dengan
kedalaman 40 cm dan menyukai tempat yang gelap, berlumpur, berarus tenang,
ataupun wilayah bebatuan untuk bersenbunyi. Ikan gabus juga sering didapati di
danau, saluran air atau sawah. Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan air
tawar yang mempunyai penyebaran yang luas, dan secara alami dapat hidup di
danau, sungai, rawa air tawar, dan sawah dan benih ikan gabus banyak ditemukan
di daerah perairan yang banyak rerumputan atau tanaman air dan belukar yang
terendam air.
Penebaran Ikan gabus menghuni
kawasan perairan air tawar Asia hingga Afrika. Channa adalah jenis ikan air
tawar dengan 30 spesies yang tersebar di kedua wilayah tersebut. Di kawasan
Asia, ikan gabus tersebar dari Afganistan, Pakistan bagian barat, Nepal bagian
selatan, India, Bangladesh, Srilangka, Myanmar, Indo-China, Cina, Jepang,
Taiwan, Philipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Asia Tenggara merupakan
pusat penyebaran ikan gabus terbesar dengan 10 spesies di dalamnya. Lima
spesies tersebar di singapura, malaysia, dan Indonesia antara lain Channa
micropeltes, Channa striata, Channa lucius, Channa melasoma, dan Channa gachua.
Beberapa spesies Channa yang tersebar di
Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan (Borneo) antara lain Channa sp.
2.1.4 Kebiasaan Ikan Haruan/Gabus (Channa
striata)
Ikan gabus biasa didapati
di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok. Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan
peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan
berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam
lumpur hingga tempat itu kembali berair.
Oleh sebab itu, ikan ini acap kali
ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau,
mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus
memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan
semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerja
sama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan
berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak
bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh
induknya.
2.2 Ikan Baung
(Mystus Nemerus)
2.2.1 Klasifikasi Ikan Baung (Mystus
Nemerus)
Ikan
Baung (Mystus
Nemerus) merupakan
salah satu komoditas budidaya air tawar di Indonesia. Ketersediaan ikan baung
sebagai bahan pangan masyarakat sebagian besar masih berasal dari hasil
tangkapan di alam. Ikan Baung merupakan ikan perairan umum yang mempunyai nilai
ekonomis penting, yang banyak dijumpai di perairan Sumatera, Jawa dan
Kalimantan. Ikan ini merupakan salah satu spesies lokal yang telah
dibudidayakan sejak tahun 1980, baik di kolam maupun di sangkar bambu (keramba)
dengan menggunakan benih dari hasil tangkapan di alam (Suryanti dan Priyadi,
2002). Ketersediaan ikan baung sebagai bahan pangan masyarakat sebagian besar
masih berasal dari hasil tangkapan di alam. Semakin meningkatnya minat konsumen
terhadap ikan baung, mendorong penangkapan yang berlebihan, sehingga kondisi
tersebut cukup mengkhawatirkan terhadap keberadaan dan ketersediaannya di alam.
Benih yang ditangkap dari alam tidak tersedia secara terus menerus sepanjang
waktu, jumlahnya terbatas, kualitas tidak terjamin dan ketersediaanya juga
masih bergantung pada kondisi lingkungan (Prabarini, 2017).
Adapun
klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Osteichyes
Ordo : Siluriformes
Familia : Bagridae
Genus : Mystus
Spesies : Mystus nemerus
Gambar 2. Ikan
Baung (Mystus
Nemerus)
2.2.2 Morfologi Ikan Baung (Mystus Nemurus)
Ciri-ciri umum dari ikan Baung (Mystus Nemurus) adalah kepala ikan kasar,
sirip lemak dipunggung sama panjang dengan sirip dubur, pinggiran ruang mata
bebas, bibir tidak bergerigi yang dapat digerakkan, daun-daun insang
terpisah.Langit-langit bergerigi, lubang hidung berjauhan, yang dibelakang
dengan satu sungut hidung. Sirip punggung berjari-jari keras tajam. Ikan ini
tidak bersisik, mulutnya tidak dapat disembulkan, biasanya tulang rahang atas
bergerigi, 1-4 pasang sungut dan umumnya berupa sirip tambahan.
Bagridae merupakan ikan berkumis yang terdapat di Eropa dan Asia. Ciri
khusus dari ikan famili ini tidak mempunyai sirip lemak, tidak mempunyai duri
pada sirip punggung dan sirip duburnya sangat panjang. Hidup di lapisan bawah
sungai-sungai dan danau-danau dan memakan ikan-ikan yang lebih kecil (Fithra
dan Siregar, 2010). Ikan baung
mempunyai empat pasang sungut peraba yang terletak disudut rahang atas.
Sepasang dari sungut peraba sangat panjang sekali dan mencapai sirip dubur.
Sirip punggung mempunyai dua buah jari-jari keras, satu diantaranya keras dan
meruncing menjadi patil. Kepala besar dengan warna tubuh abu-abu kehitaman,
dengan punggung gelap, tapi perut lebih cerah. Badan ikan baung tidak bersisik,
bewarna coklat kehijauan dengan pita tipis memanjang jelas di tutup insang
hingga pangkal ekor, panjang totalnya lima kali tingginya, sekitar 3- 3,5
panjang kepala, serta mempunyai panjang maksimal 350 mm (Rukmini, 2012).
2.2.3 Habitat dan Penyebarannya
Secara umum ikan baung
terdistribusi di beberapa daerah atau negara yaitu: Asia : Mekong, Chao Phraya
dan Xe Bangfai basins, juga dari Malay Peninsula, Sumatera, Java dan Borneo
(Sukendi, 2010).penyebaran ikan Baung (Mystus nemurus) di indonesia meliputi pulau
Sumatera, Jawa dan Kalimantan (Surayanti, 2002).
Ikan baung banyak hidup di
perairan tawar, daerah yang paling disukai adalah perairan yang tenang, bukan
air yang deras. Karena itu, ikan baung banyak ditemukan di rawa-rawa,
danau-danau, waduk dan perairan yang tenang lainya. Di Sumatera, ikan baung
banyak ditemukan di Danau Toba, tetapi populasinya terus berkurang, karena
adanya penangkapan yang tidak selektif. Selain itu ikan baung juga sering
ditemukan di sungai-sungai, tentu saja sungai yang berarusnya lambat (Rukmini,
2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan tanggal pelaksanaan
praktikum yaitu 16 Juni 2021 pukul 14.00-15.00 Wib. Tempat pelaksanaan
praktikum yaitu di Pasar Besar Palangka Raya.
Ø Handphone
Ø Buku
Ø Pulpen
3.6 Metode Pelaksanaan
Praktikum ini di berikan dosen
kepada mahasiswa untuk mewawancarai penjual ikan di pasar. Dikerjakan secara
mandiri oleh masing-masing mahasiswa dalam kelompoknya sesuai dengan petunjuk
yang telah diberikan, dan membuat laporan tersebut serta dikumpulkan.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Dari
hasil wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa data yang kami dapatkan.
Kami telah mewawancarai seorang penjual ikan air tawar yang berada di Pasar
Besar Palangka Raya.
Ikan
yang di jual ada dua (2) jenis yaitu ikan haruan/gabus dan ikan baung. ikan
haruan/gabus dan ikan baung adalah beberapa jenis ikan pasaran yang sering
diminati oleh sebagian masyarakat terutama di Kalimantan Tengah. Selain
dagingnya yang enak dan gurih, ikan ini juga berprotein tinggi dan bisa menjadi
obat. Sehingga tak jarang ikan-ikan ini sering diminati dan di jual di pasaran.
Untuk
pemasarannya ikan haruan/gabus dan ikan baung di jual dengan harga berkisar
antara Rp35.000.00-Rp70.000.00/kg tergantung besar kecil ikan. Ikan yang di
jual adalah ikan hasil tangkapan yang berasal dari alam (sungai Kahayan). Untuk
kegiatan penangkapannya sendiri merupakan hasil memasang bubu, jaring dan hasil
pancingan. Modal yang di gunakan untuk mencari ikan rata-rata Rp100.000.00 sekali mencari ikan.
Biasanya
hasil dari jualan ikan haruan/gabus dan ikan baung rata rata Rp175.000.00 -
Rp250.000.00 perhari. Sehingga pendapatan bersih rata-rata yang didapat berkisar Rp75.000.00-Rp150.000.00 perhari.
Gambar 3. Ikan Haruan dan ikan baung
Ikan yang baru di dapat dengan ikan
yang sudah dilakukan bekukan harganya relative berbeda. Harga ikan yang baru
ditangkap cenderung lebih mahal di bandingkan dengan ikan yang sudah dilakukan
pembekuan sebelumnya.
4.2
Pembahasan Praktikum
4.2.1
Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing)
adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan
mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat umum.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia
inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan
harga, pengiriman barang, dan mempromosikan barang.
Seseorang
yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.
Menurut W. Y. Stanton Pemasaran ialah sesuatu yang mencakup
seluruh sistem yang bersangkutan dengan destinasi untuk merencanakan dan menilai
harga hingga dengan mempromosikan dan menyalurkan barang dan jasa yang dapat
memuaskan keperluan pembeli aktual maupun potensial.
Berdasarkan
definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan
oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu:
Ø Konsumen
potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan
dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
Ø Perusahaan
dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk,
komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
Ø Mengenal
dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran
berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
- Faktor mikro, yaitu perantara
pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
- Faktor makro, yaitu
demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk pemasaran: Dari sudut pandang penjual:
- Tempat yang
strategis (place),
- Produk yang
bermutu (product),
- Harga yang
kompetitif (price),
- Promosi
yang gencar (promotion),
- Sumber daya
manusia (people),
- Proses atau aktivitas bisnis (process),
- Bukti fisik perusahaan (pysical evidence).
Dari
sudut pandang konsumen:
- Kebutuhan dan keinginan
konsumen (customer needs and wants),
- Biaya konsumen (cost to
the customer),
- Kenyamanan (convenience),
dan
- Komunikasi (comunication).
Untuk mengetahui permintaan pasar (konsumen) terhadap produk
yang telah ada dipasaran ternyata lebih mudah mendeteksinya dibanding dengan
produk yang belum pernah ada didaerah tersebut. Berdasarkan pada uraian ini,
aspek pasar dan pemasaran harus benar-benar dipelajari, diteliti, dan dinilai
tentang:
- Permintaan
pasar
- Selera
konsumen
- Tingkah
laku konsumen
- Kemampuan
konsumen
- Siapa
yang menjadi konsumen terhadap produk yang dihasilkan
- Berapa
besar peluang yang ada, dan
- Berapa
besar market share yang direncanakan untuk dapat
dimanfaatkan dalam mengisi permintaan pasar.
4.2.2
Kandungan gizi ikan
Tabel 1. Kandungan gizi ikan ikan haruan/gabus dan ikan baung
Ikan Haruan/Gabus 100 Gram |
Ikan Baung |
Kalori
69 |
Protein
26%, |
protein25,2
gram |
Fosfor
21% |
Lemak
1,7 gram |
Vitamin
B1, 320% |
zat besi 0,9 miligram |
Energi
123 kkal |
Kalsium
62 miligram |
Protein
15.10 Gram |
Fosfor
76 miligram |
Lemak
5.50 Gram |
vitamin
A 150 miligram |
Karbohidrat
3.30 Gram |
vitamin
B 0,04 miligram |
|
Air 69
miligram |
4.2.3 Kegiatan Jual-Beli Barang
Kegiatan penunjang perekonomi utama masyarakat biasanya
adalah menangkap ikan. Mereka pergi menangkap ikan di daerah dekat sungai menggunakan bubu, jaring dan alat pancing. Hasil tangkapan mereka biasanya berbagai jenis ikan tawar lainnya.
Hasil tangkapan biasanya dijual dan sebagian dibawa pulang untuk dikonsumsi.
Kegiatan ini termasuk kegiatan produksi, untuk menghasilkan ikan air tawar
lainnya.
Gambar 4. Kegiatan
pemasaran ikan
Para pemasar menjual ikan hasil tangkapannya di tempat
pelelangan ikan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan tempat para penjual
(nelayan) dan pembeli melakukan transaksi jual beli ikan melalui pelelangan
dimana proses penjualan ikan dilakukan di hadapan umum dengan cara penawaran
bertingkat, Lelang adalah proses membeli dan menjual barang dengan cara
menawarkan kepada penawar, dan kemudian menjual barang kepada penawar harga
tertinggi. Penjualan ikan dengan sistem lelang tersebut diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan serta pada akhirnya dapat memacu dan menunjang perkembangan
kegiatan penangkapan ikan di sungai.
Di pasar inilah biasanya masyarakat membeli ikan sesuai
kebutuhan. Tawar menawar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh penjual
dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Hal ini biasanya dilakukan di
pasar. Setelah harga disepakati pembeli akan membayar kepada penjual dan
penjual mendapatkan barang yang dibutuhkan. konsumen biasanya membeli ikan
dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan yang dibutuhkan. Kegiatan ini termasuk
kegiatan distribusi.
4.2.4
Harga Jual Ikan
Hal-hal yang mempengaruhi harga jual ikan di pasaran:
- Jumlah pedagang
- Mutu ikan
- Ukuran berat ikan,
- Jumlah produksi
- Jumlah bakul
Harga
jual ikan sampai saat ini makin meningkat di tinjau dari kebutuhan dan
perekonomian masyarakat terutama setelah adanya pandemi Covid-19. Selain itu
harga jual ikan bisa meningkat apabila terjadi beberapa hal seperti bencana
alam, kematian massal ikan, Dll.
4.3 Isi Wawancara
Kami melakukan
wawancara dengan penjual ikan di pasar besar dengan bertanya seputar darimana
asal ikan yang di tangkap, waktu berjualan, modal awal, keuntungan yang
didapat, ikan apasaja yang dijual, cara menangani ikan yang tidak habis di jual
dan waktu pencarian ikan. Dari hasil wawancara yang kami lakukan, maka kami
dmendapatkan data berupa:
- Pedagang mencari ikan di sungai kahayan pedalaman (di daerah tumbang rungan)
- Mereka mencari ikan dengan menggunakan kapal kecil / kelotok.
- Modal awal mencari ikan adalah Rp. 100.000.
- Keuntungan bersih yang didapat dalam sekali berjualan adalah Rp. 75.000.- sampai dengan Rp. 150.000.
- Tindakan terhadap ikan yang tidak habis dijual adalah dilakukan pembekuan / pemberian es agar ikan tidak mengalami kerusakan.
- Waktu berjualan dimulai dari pukul 13.00 – 17.00 WIB.
- Waktu pencarian ikan di mulai dari jam 19.00 – 07.00 WIB.
- Ikan yang dijual juga beragam tergantung pada ikan hasil tangkap. Saat kami melakukan wawancara ikan yang dijual adalah ikan gabus dan ikan baung.
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Hasil pengamatan dan wawancara kami kepada pedagang
yang menjual ikan air tawar di pasar besar Palangka raya menunjukkan bahwa, ikan
yang dijual adalah ikan haruan/gabus dan ikan baung, selain daging yang enak
dan gurih, ikan ini juga berprotein tinggi. Untuk penjualannya sendiri ikan gabus/haruan dan ikan baung cukup
terjangkau dan diminati masyarakat sekitar. Kegiatan penjualan yang dilakukan oleh pedagang ikan gabus/haruan dan
ikan baung dimulai pada siang hari sampai sore hari.
Ikan yang baru di dapat dengan ikan
yang sudah dibekukan harganya relative berbeda. Harga ikan yang baru ditangkap
cenderung lebih mahal di bandingkan dengan ikan yang sudah dilakukan pembekuan
sebelumnya.
5.2 Saran
Ikan
yang dijual di Pasar Besar Palangka raya itu rata-rata ikan air tawar. Hal ini
juga dipicu oleh daerah Kalimantan Tengah yang memiliki daerah genangan air
yang banyak terutama sungai-sungai. Maka dengan itu, sangat baik di manfaatkan
oleh masyarakat. Terutama dalam melakukan kegiatan wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Z, Harahab, N, Asmarawati, L. 2017. Pemasaran Hasil Perikanan. UBPress: Malang.
Aliminsyah
dan Padji, 2003.Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Jakarta : Y.Rama Widya.
Fithra,
R. Y., dan Siregar, Y. I. 2010. Keanekaragaman Ikan sungai Kampar : Inventarisasi
Dari Sungai Kampar Kanan. Jurnal Enviromental Science 2 (4) : 139-147.
https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/869/Ikan-Baung,-segar
https://www.mikirbae.com/2015/04/kegiatan-ekonomi-penjualan-ikan.html
https://media.neliti.com/media/publications/135945-ID-none.pdf
http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/ma/article/view/1580
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_gabus
https://www.melekperikanan.com/2020/04/mengenal-ikan-baung.html
Kotler,
P dan Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
Muflikhah,
N. (2007). Domestikasi ikan gabus (Channa striata). Bawal, 1(5), 169–175.
Prabarini,
D. (2017). Performa Pertumbuhan Ikan Baung Mystus nemurus (Valenciennes, 1840)
Melalui Penambahan Komposisi Enzim Dalam Pakan Komersil Di Kolam Terpal.
Soemarso
SR. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar. Jilid Ke-1. Jakarta: Salemba Empat.
LAMPIRAN
Lampiran
1. Tugas
masing-masing anggota Kelompok
NO |
NAMA |
Posisi
di kelompok |
Deskripsi |
1 |
Sinar Wati Gea |
Anggota |
Mengerjakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN( Hasil Praktikum, Pembahasan),
DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN
|
2 |
Florensia Parapat |
Anggota |
Mengerjakan
BAB I PENDAHULUAN (Latar Belakang, Tujuan Praktikum, Manfaat), BAB II TINJUAN
PUSTAKA |
3 |
Emi Susilawati |
Anggota |
Mengerjakan
cover, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL , DAFTAR GAMBAR, DAFTAR
LAMPIRAN |
4 |
Rika Anggreini
Widiastuty |
Anggota |
Mengerjakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN( Hasil Praktikum, Pembahasan),
DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN
|
5 |
Michael Sembiring |
Anggota |
Mengerjakan
BAB III METODE PRAKTIKUM (Waktu dan Tempat, Metode Pelaksanaan ) , BAB V PENUTUP(Kesimpulan, Saran), |
Lampiran
2. Dokumentasi
kegiatan wawancara