LAPORAN PRAKTIKUM WAWANCARA PENJUAL IKAN DI PASAR BESAR PALANGKA RAYA

 

LAPORAN PRAKTIKUM

 

WAWANCARA PENJUAL IKAN DI PASAR BESAR PALANGKA RAYA

 

WIRAUSAHA AKUAKULTUR

 

Disusun oleh:

Kelompok VIII

        Sinar Wati Gea                                   193010406010

        Florensia Parapat                                193010406009

        Emi Susilawati                                    193020406026

        Rika Anggreini Widiastuty                 193030406048

        Michael Sembiring                              193020406038

 


PRODI BUDIDAYA PERAIRAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN PERIKANAN

2021


KATA 

PENGANTAR

 

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena kasih dan karunia-Nya sehingga laporan praktikum ini dapat praktikan selesaikan. Laporan praktikum ini berjudul “wawancara penjual ikan di pasar besar palangka raya” yang merupakan salah satu tugas kelompok dalam mengikuti mata kuliah Wirausaha Akuakultur.

Terimakasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengerjakan tugas makalah ini, sehingga bisa sesai tepat pada waktunya. Meskipun disana-sini masih banyak kekurangan dan kelemahan, kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kedepannya. Demikian yang dapat saya sampaikan, praktikan ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya.

 

 

 

 

Palangka Raya, 24 Juni 2021

 

  

                                                                                                                                       Praktikan

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Halaman

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

DAFTAR TABEL..............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang........................................................................................

1.2.   Tujuan.....................................................................................................

1.3.   Manfaat...................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Haruan/Gabus (Channa striata).......................................................

2.2 Ikan Baung (Mystus Nemerus).................................................................

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan Tempat..................................................................................

3.2  Peralatan..................................................................................................

3.3  Metode Pelaksanaan...............................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1      Hasil Praktikum .....................................................................................

2.2     Pembahasan Praktikum ..........................................................................

2.3     Isi Wawancara.........................................................................................

BAB V PENUTUP

3.1.    Kesimpulan............................................................................................

3.2.   Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1. Haruan/Gabus (Channa striata).........................................................

Gambar 2. Ikan Baung (Mystus Nemerus)...........................................................

Gambar 3. Ikan Haruan dan ikan baung..............................................................

Gambar 4. Kegiatan pemasaran ikan...................................................................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 1. Kandungan gizi ikan ikan haruan/gabus dan ikan baung.......................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran 1. Tugas masing-masing anggota Kelompok ......................................

Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan wawancara..................................................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENADAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

            Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari laut, memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan beragam. Potensi perikanan yang dimiliki merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan bangsa, sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 yang        menyatakan : “ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Pemanfaatan secara optimal diarahkan pada pendayagunaan sumber daya ikan dengan memperhatikan daya dukung yang ada dan kelestariannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudi daya-ikan kecil, meningkatkan penerimaan dari devisa negara, menyediakan perluasan dan kesempatan kerja, meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing hasil perikanan serta menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan serta tata ruang. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan sumber daya perikanan harus seimbang dengan daya dukungnya, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat secara terus menerus.

Perikanan merupakan suatu kegiatan perekonomian, dimana manusiamengusahakan sumberdaya alam perikanannya secara lestari gunamen dapatkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan umat manusia (Sofyan Ilyas dan Fuad Cholik, 1992 : 152). Pembangunan subsektor perikanan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani ikan menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Harga adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuanrupiah atau satuan uang lainya. Sedangkan harga jual adalah nilai yangdibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa. Dalam hal ini hargajual merupakan suatu yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang dan jasa serta pelayanannya. Menurut Aliminsyah dan padji (2003:301) harga jual adalah harga jual meliputi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan distribusi, ditambah dengan jumlah laba yang di inginkan. Ada tiga bentuk penetapan harga jual, yakni penetapan harga jual oleh pasar (Market pricing), penetapan harga jual oleh pemerintah (government controlled pricing) dan penetapan harga jual yang dapat dikontrol oleh perusahaan (administred or business controlled pricing) (Soemarso SR, 2003:182).

Pemasaran adalah kegiatan menyeluruh dan terencana yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau institusi dalam melakukan berbagai upaya agar mampu memenuhi permintaan pasar. Tujuan utamanya yaitu untuk memaksimalkan keuntungan dengan membuat strategi penjualan. Selain itu, dengan adanya pemasaran juga sangat membantu para konsumen. Jadi mereka akan lebih mudah menemukan produk yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Ketika pemasaran sesuai dengan targetnya, perusahaan akan mendapatkan banyak pembeli dan kefuntungan bisa didapatkan.

 

1.2 Rumus Masalah

1.  Ikan apa saja yang dijual dan dari mana sumbernya?

2.  Berapakah harga perkilo dan bagaimana cara sistem pembayarannya

3. Bagaimanakah jika ikan tidak terjual habis apa tetap dengan harga yang sama atau dikembalikan?

 

1.3 Tujuan

1. Mengetahui ikan apa saja yang dijual dipasar

2. Mengetahui harga ikan perkilo dan sistem pembayarannya

3. Mengetahui perlakuan yang diberikan jika ikan tidak terjual habis harga tetap sama atau dikembalikan.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Ikan Haruan/Gabus (Channa striata)

2.1.1 Klasifikasi Haruan/Gabus (Channa striata)

Ikan gabus (Channa striata) merupakan jenis ikan yang bernilai ekonomis. Di Indonesia penyebarannya antara lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Spesies ini memiliki rasa yang khas, tekstur daging tebal dan putih sehingga harganya pun cukup mahal baik dalam bentuk segar maupun kering (ikan asin). Selain itu, memiliki kandungan albumin yang diperlukan tubuh manusia dalam mengatasi berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya jumlah protein darah. Ikan ini termasuk salah satu jenis ikan karnivora air tawar dikarenakan sifatnya yang gemar memangsa ikan-ikan kecil sebagai pakannya.

Walaupun memiliki potensi strategis, serta kegunaan yang luas dalam industri pangan maupun farmasi, namun di Indonesia masih belum banyak dibudidayakan karena belum dikuasai teknik budidayanya. Pemeliharaan bersama ikan mujair di kolam, penggunaan campuran pakan buatan kaya nutrisi, serta pemanfaatan tanaman air dalam proses pemijahan merupakan alternatif budidaya yang perlu dikembangkan.

Adapun klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:

Kerajaan          : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Actinopterygii

Ordo                : Perciformes

Familia            : Channidae

Genus              : Channa

Spesies            : C. striata

                                                      Gambar 1. Haruan/Gabus (Channa striata)

 

2.1.2 Morfologi Ikan Haruan/Gabus ( Channa striata )

Morfologi Ikan Gabus Ikan gabus umumnya memiliki tubuh yang berwarna coklat sampai hitam pada bagian atas dan coklat muda sampai keputih-putihan pada bagian perut. Kepala agak pipih yang bentuknya seperti kepala ular dengan sisik-sisik besar di bagian atas kepala, maka dari itu ikan gabus disebut Snakehead. Sisi bagian atas tubuh ikan gabus dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan, sedangkan sisi bagian bawah berwarna putih. Sisi samping bercorak tebal dan warnanya agak kabur yang biasanya dipengaruhi oleh lingkungannya. Ikan gabus memiliki mulut yang besar dengan gigi yang tajam, sirip punggung yang memanjang, dan sirip ekor membundar di bagian ujungnya (rounded) (Listyanto & Andriyanto, 2009).

Ikan gabus dapat bernapas langsung dari udara dengan menggunakan semacam organ labirin yang bernama divertikula yang terletak pada bagian atas insang sehingga mampu menghirup udara dari atmosfir (Lagler et al., 1993 dalam Muflikhah, 2007). Sebagaimana diketahui bahwa ikan yang memiliki labirin mampu bertahan dalam kondisi perairan dengan kandungan oksigen terlarut rendah dan pH berkisar 4,5 – 6.

2.1.3  Habitat dan Penyebarannya

Habitat Ikan gabus terdapat pada perairan yang dangkal, seperti sungai dan rawa dengan kedalaman 40 cm dan menyukai tempat yang gelap, berlumpur, berarus tenang, ataupun wilayah bebatuan untuk bersenbunyi. Ikan gabus juga sering didapati di danau, saluran air atau sawah. Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai penyebaran yang luas, dan secara alami dapat hidup di danau, sungai, rawa air tawar, dan sawah dan benih ikan gabus banyak ditemukan di daerah perairan yang banyak rerumputan atau tanaman air dan belukar yang terendam air.

Penebaran Ikan gabus menghuni kawasan perairan air tawar Asia hingga Afrika. Channa adalah jenis ikan air tawar dengan 30 spesies yang tersebar di kedua wilayah tersebut. Di kawasan Asia, ikan gabus tersebar dari Afganistan, Pakistan bagian barat, Nepal bagian selatan, India, Bangladesh, Srilangka, Myanmar, Indo-China, Cina, Jepang, Taiwan, Philipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Asia Tenggara merupakan pusat penyebaran ikan gabus terbesar dengan 10 spesies di dalamnya. Lima spesies tersebar di singapura, malaysia, dan Indonesia antara lain Channa micropeltes, Channa striata, Channa lucius, Channa melasoma, dan Channa gachua. Beberapa spesies Channa yang tersebar di Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan (Borneo) antara lain Channa sp.

2.1.4  Kebiasaan Ikan Haruan/Gabus (Channa striata)

Ikan gabus biasa didapati di danaurawasungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok. Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair.

Oleh sebab itu, ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada ikan lele atau betok) namun lebih primitif.Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerja sama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok muda ini dijagai oleh induknya.

2.2 Ikan Baung (Mystus Nemerus)

2.2.1 Klasifikasi Ikan Baung (Mystus Nemerus)

Ikan Baung (Mystus Nemerus) merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar di Indonesia. Ketersediaan ikan baung sebagai bahan pangan masyarakat sebagian besar masih berasal dari hasil tangkapan di alam. Ikan Baung merupakan ikan perairan umum yang mempunyai nilai ekonomis penting, yang banyak dijumpai di perairan Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Ikan ini merupakan salah satu spesies lokal yang telah dibudidayakan sejak tahun 1980, baik di kolam maupun di sangkar bambu (keramba) dengan menggunakan benih dari hasil tangkapan di alam (Suryanti dan Priyadi, 2002). Ketersediaan ikan baung sebagai bahan pangan masyarakat sebagian besar masih berasal dari hasil tangkapan di alam. Semakin meningkatnya minat konsumen terhadap ikan baung, mendorong penangkapan yang berlebihan, sehingga kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan terhadap keberadaan dan ketersediaannya di alam. Benih yang ditangkap dari alam tidak tersedia secara terus menerus sepanjang waktu, jumlahnya terbatas, kualitas tidak terjamin dan ketersediaanya juga masih bergantung pada kondisi lingkungan (Prabarini, 2017).

Adapun klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :

    Filum            : Chordata

    Kelas            : Osteichyes

    Ordo             : Siluriformes

    Familia         : Bagridae

    Genus           : Mystus

    Spesies         : Mystus nemerus

 

            Gambar 2. Ikan Baung (Mystus Nemerus)

 

2.2.2 Morfologi Ikan Baung (Mystus Nemurus)

Ciri-ciri umum dari ikan Baung (Mystus Nemurus) adalah kepala ikan kasar, sirip lemak dipunggung sama panjang dengan sirip dubur, pinggiran ruang mata bebas, bibir tidak bergerigi yang dapat digerakkan, daun-daun insang terpisah.Langit-langit bergerigi, lubang hidung berjauhan, yang dibelakang dengan satu sungut hidung. Sirip punggung berjari-jari keras tajam. Ikan ini tidak bersisik, mulutnya tidak dapat disembulkan, biasanya tulang rahang atas bergerigi, 1-4 pasang sungut dan umumnya berupa sirip tambahan.

Bagridae merupakan ikan berkumis yang terdapat di Eropa dan Asia. Ciri khusus dari ikan famili ini tidak mempunyai sirip lemak, tidak mempunyai duri pada sirip punggung dan sirip duburnya sangat panjang. Hidup di lapisan bawah sungai-sungai dan danau-danau dan memakan ikan-ikan yang lebih kecil (Fithra dan Siregar, 2010). Ikan baung mempunyai empat pasang sungut peraba yang terletak disudut rahang atas. Sepasang dari sungut peraba sangat panjang sekali dan mencapai sirip dubur. Sirip punggung mempunyai dua buah jari-jari keras, satu diantaranya keras dan meruncing menjadi patil. Kepala besar dengan warna tubuh abu-abu kehitaman, dengan punggung gelap, tapi perut lebih cerah. Badan ikan baung tidak bersisik, bewarna coklat kehijauan dengan pita tipis memanjang jelas di tutup insang hingga pangkal ekor, panjang totalnya lima kali tingginya, sekitar 3- 3,5 panjang kepala, serta mempunyai panjang maksimal 350 mm (Rukmini, 2012).

 

2.2.3 Habitat dan Penyebarannya

Secara umum ikan baung terdistribusi di beberapa daerah atau negara yaitu: Asia : Mekong, Chao Phraya dan Xe Bangfai basins, juga dari Malay Peninsula, Sumatera, Java dan Borneo (Sukendi, 2010).penyebaran ikan Baung (Mystus nemurus) di indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan (Surayanti, 2002).

Ikan baung banyak hidup di perairan tawar, daerah yang paling disukai adalah perairan yang tenang, bukan air yang deras. Karena itu, ikan baung banyak ditemukan di rawa-rawa, danau-danau, waduk dan perairan yang tenang lainya. Di Sumatera, ikan baung banyak ditemukan di Danau Toba, tetapi populasinya terus berkurang, karena adanya penangkapan yang tidak selektif. Selain itu ikan baung juga sering ditemukan di sungai-sungai, tentu saja sungai yang berarusnya lambat (Rukmini, 2012).

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM 

 

3.4  Waktu dan Tempat

Waktu dan tanggal pelaksanaan praktikum yaitu 16 Juni 2021 pukul 14.00-15.00 Wib. Tempat pelaksanaan praktikum yaitu di Pasar Besar Palangka Raya.

 

3.5  Peralatan

Ø  Handphone

Ø  Buku                          

Ø  Pulpen                        

3.6  Metode Pelaksanaan

Praktikum ini di berikan dosen kepada mahasiswa untuk mewawancarai penjual ikan di pasar. Dikerjakan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa dalam kelompoknya sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan, dan membuat laporan tersebut serta dikumpulkan.

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

4.1  Hasil Praktikum

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terdapat beberapa data yang kami dapatkan. Kami telah mewawancarai seorang penjual ikan air tawar yang berada di Pasar Besar Palangka Raya.

Ikan yang di jual ada dua (2) jenis yaitu ikan haruan/gabus dan ikan baung. ikan haruan/gabus dan ikan baung adalah beberapa jenis ikan pasaran yang sering diminati oleh sebagian masyarakat terutama di Kalimantan Tengah. Selain dagingnya yang enak dan gurih, ikan ini juga berprotein tinggi dan bisa menjadi obat. Sehingga tak jarang ikan-ikan ini sering diminati dan di jual di pasaran.

Untuk pemasarannya ikan haruan/gabus dan ikan baung di jual dengan harga berkisar antara Rp35.000.00-Rp70.000.00/kg tergantung besar kecil ikan. Ikan yang di jual adalah ikan hasil tangkapan yang berasal dari alam (sungai Kahayan). Untuk kegiatan penangkapannya sendiri merupakan hasil memasang bubu, jaring dan hasil pancingan. Modal yang di gunakan untuk mencari ikan rata-rata Rp100.000.00  sekali mencari ikan.

Biasanya hasil dari jualan ikan haruan/gabus dan ikan baung rata rata Rp175.000.00 - Rp250.000.00 perhari. Sehingga pendapatan bersih rata-rata yang didapat  berkisar Rp75.000.00-Rp150.000.00 perhari.

 

Gambar 3. Ikan Haruan dan ikan baung

 Kegiatan pemasaran dilakukan setiap hari mulai dari jam 13.00 -17.00 wib. Namun, terkadang ikan yang dipasarkan tidak habis terjual sehingga perlu di lakukan perlakuan khusus. Perlakuan yang di terapkan pada ikan yang tidak habis di jual saat pemasaran yaitu dengan melakukan pembekuan. Pembekuan adalah salah satu cara untuk mengawetkan produk perikanan dengan tujuan untuk memperpanjang umur simpan ikan yang mudah mengalami kerusakan. Cara ini sering dilakukan oleh beberapa penjual ikan agar ikan yang tidak terjual, bisa bertahan dan di jual pada hari berikutnya namun dengan harga yang lebih murah.

Ikan yang baru di dapat dengan ikan yang sudah dilakukan bekukan harganya relative berbeda. Harga ikan yang baru ditangkap cenderung lebih mahal di bandingkan dengan ikan yang sudah dilakukan pembekuan sebelumnya.

4.2 Pembahasan Praktikum

4.2.1 Pemasaran

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang, dan mempromosikan barang.

Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Menurut W. Y. Stanton Pemasaran ialah sesuatu yang mencakup seluruh sistem yang bersangkutan dengan destinasi untuk merencanakan dan menilai harga hingga dengan mempromosikan dan menyalurkan barang dan jasa yang dapat memuaskan keperluan pembeli aktual maupun potensial.

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu:

Ø  Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

Ø  Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.

Ø  Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran: Dari sudut pandang penjual:

  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price),
  4. Promosi yang gencar (promotion),
  5. Sumber daya manusia (people),
  6. Proses atau aktivitas bisnis (process),
  7. Bukti fisik perusahaan (pysical evidence).

Dari sudut pandang konsumen:

  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
  4. Komunikasi (comunication).

Untuk mengetahui permintaan pasar (konsumen) terhadap produk yang telah ada dipasaran ternyata lebih mudah mendeteksinya dibanding dengan produk yang belum pernah ada didaerah tersebut. Berdasarkan pada uraian ini, aspek pasar dan pemasaran harus benar-benar dipelajari, diteliti, dan dinilai tentang:

  1. Permintaan pasar
  2. Selera konsumen
  3. Tingkah laku konsumen
  4. Kemampuan konsumen
  5. Siapa yang menjadi konsumen terhadap produk yang dihasilkan
  6. Berapa besar peluang yang ada, dan
  7. Berapa besar market share yang direncanakan untuk dapat dimanfaatkan dalam mengisi permintaan pasar.

4.2.2 Kandungan gizi ikan

Tabel 1. Kandungan gizi ikan ikan haruan/gabus dan ikan baung

Ikan Haruan/Gabus 100 Gram

Ikan Baung

Kalori 69

Protein 26%,

protein25,2 gram

Fosfor 21%

Lemak 1,7 gram

Vitamin B1, 320%

zat besi 0,9 miligram

Energi 123 kkal

Kalsium 62 miligram

Protein 15.10 Gram

Fosfor 76 miligram

Lemak 5.50 Gram

vitamin A 150 miligram

Karbohidrat 3.30 Gram

vitamin B 0,04 miligram

Air 69 miligram

4.2.3 Kegiatan Jual-Beli Barang

Kegiatan penunjang perekonomi utama masyarakat biasanya adalah menangkap ikan. Mereka pergi menangkap ikan di daerah dekat sungai  menggunakan bubu, jaring dan alat pancing. Hasil tangkapan mereka biasanya berbagai jenis ikan tawar lainnya. Hasil tangkapan biasanya dijual dan sebagian dibawa pulang untuk dikonsumsi. Kegiatan ini termasuk kegiatan produksi, untuk menghasilkan ikan air tawar lainnya.



Gambar 4. Kegiatan pemasaran ikan

Para pemasar menjual ikan hasil tangkapannya di tempat pelelangan ikan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan tempat para penjual (nelayan) dan pembeli melakukan transaksi jual beli ikan melalui pelelangan dimana proses penjualan ikan dilakukan di hadapan umum dengan cara penawaran bertingkat, Lelang adalah proses membeli dan menjual barang dengan cara menawarkan kepada penawar, dan kemudian menjual barang kepada penawar harga tertinggi. Penjualan ikan dengan sistem lelang tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan serta pada akhirnya dapat memacu dan menunjang perkembangan kegiatan penangkapan ikan di sungai.

Di pasar inilah biasanya masyarakat membeli ikan sesuai kebutuhan. Tawar menawar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Hal ini biasanya dilakukan di pasar. Setelah harga disepakati pembeli akan membayar kepada penjual dan penjual mendapatkan barang yang dibutuhkan. konsumen biasanya membeli ikan dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan yang dibutuhkan. Kegiatan ini termasuk kegiatan distribusi.

4.2.4 Harga Jual Ikan

Hal-hal yang mempengaruhi harga jual ikan di pasaran:

  • Jumlah pedagang
  • Mutu ikan
  • Ukuran berat ikan,
  • Jumlah produksi
  • Jumlah bakul

Harga jual ikan sampai saat ini makin meningkat di tinjau dari kebutuhan dan perekonomian masyarakat terutama setelah adanya pandemi Covid-19. Selain itu harga jual ikan bisa meningkat apabila terjadi beberapa hal seperti bencana alam, kematian massal ikan, Dll.

4.3 Isi Wawancara

Kami melakukan wawancara dengan penjual ikan di pasar besar dengan bertanya seputar darimana asal ikan yang di tangkap, waktu berjualan, modal awal, keuntungan yang didapat, ikan apasaja yang dijual, cara menangani ikan yang tidak habis di jual dan waktu pencarian ikan. Dari hasil wawancara yang kami lakukan, maka kami dmendapatkan data berupa:

  • Pedagang mencari ikan di sungai kahayan pedalaman (di daerah tumbang rungan)      
  • Mereka mencari ikan dengan menggunakan kapal kecil / kelotok. 
  • Modal awal mencari ikan adalah Rp. 100.000.
  • Keuntungan bersih yang didapat dalam sekali berjualan adalah Rp. 75.000.- sampai dengan Rp. 150.000.
  • Tindakan terhadap ikan yang tidak habis dijual adalah dilakukan pembekuan / pemberian es agar ikan tidak mengalami kerusakan. 
  • Waktu berjualan dimulai dari pukul 13.00 – 17.00 WIB. 
  • Waktu pencarian ikan di mulai dari jam 19.00 – 07.00 WIB. 
  • Ikan yang dijual juga beragam tergantung pada ikan hasil tangkap. Saat kami melakukan wawancara ikan yang dijual adalah ikan gabus dan ikan baung. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

5. 1 Kesimpulan

Hasil pengamatan dan wawancara kami kepada pedagang yang menjual ikan air tawar di pasar besar Palangka raya menunjukkan bahwa, ikan yang dijual adalah ikan haruan/gabus dan ikan baung, selain daging yang enak dan gurih, ikan ini juga berprotein tinggi. Untuk penjualannya sendiri ikan gabus/haruan dan ikan baung cukup terjangkau dan diminati masyarakat sekitar. Kegiatan penjualan yang dilakukan oleh pedagang ikan gabus/haruan dan ikan baung dimulai pada siang hari sampai sore hari.

Ikan yang baru di dapat dengan ikan yang sudah dibekukan harganya relative berbeda. Harga ikan yang baru ditangkap cenderung lebih mahal di bandingkan dengan ikan yang sudah dilakukan pembekuan sebelumnya.

 

5.2 Saran

Ikan yang dijual di Pasar Besar Palangka raya itu rata-rata ikan air tawar. Hal ini juga dipicu oleh daerah Kalimantan Tengah yang memiliki daerah genangan air yang banyak terutama sungai-sungai.   Maka dengan itu, sangat baik di manfaatkan oleh masyarakat. Terutama dalam melakukan kegiatan wirausaha. 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abidin, Z, Harahab, N, Asmarawati, L. 2017. Pemasaran Hasil Perikanan. UBPress: Malang.

Aliminsyah dan Padji, 2003.Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Jakarta : Y.Rama Widya.

Fithra, R. Y., dan Siregar, Y. I. 2010. Keanekaragaman Ikan sungai Kampar : Inventarisasi Dari Sungai Kampar Kanan. Jurnal Enviromental Science 2 (4) : 139-147.

https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/869/Ikan-Baung,-segar

https://www.mikirbae.com/2015/04/kegiatan-ekonomi-penjualan-ikan.html

https://media.neliti.com/media/publications/135945-ID-none.pdf

http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/ma/article/view/1580

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_gabus

https://www.google.com/search?q=gambar+ikan+gabus&safe=strict&rlz=1C1OKWM_idID910ID910&sxsrf=ALeKk01cFREuvL-m2lXqLcjnYUgrCfECmw:1624591449419&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjxmf3h6rHxAhW9wzgGHYnvDOgQ_AUoAXoECAEQBA&biw=1366&bih=657#imgrc=oWYq7KKOFQY9AM&imgdii=nsNewWy9e5vWJM

https://mitalom.com/budidaya-perikanan/3174/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-gabus-channa-striata-habitat-dan-penyebaran-ikan-gabus/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_gabus#:~:text=besar%20dan%20tajam.-,Kebiasaan,lain%20termasuk%20berudu%20dan%20kodok.

https://www.melekperikanan.com/2020/04/mengenal-ikan-baung.html

https://www.google.com/search?q=gambar+ikan+baung&tbm=isch&ved=2ahUKEwiY1pqH67HxAhVInksFHRNIATkQ2-cCegQIABAA&oq=gambar+ikan+&gs_lcp=CgNpbWcQARgBMgQIIxAnMgQIIxAnMgUIABCxAzIFCAAQsQMyBQgAELEDMgUIABCxAzIFCAAQsQMyBQgAELEDMgUIABCxAzIFCAAQsQM6BAgAEEM6AggAUIC0MFiWujBg_cUwaABwAHgAgAFpiAGHA5IBAzQuMZgBAKABAaoBC2d3cy13aXotaW1nwAEB&sclient=img&ei=p0zVYNjmHci8rtoPk5CFyAM&bih=657&biw=1366&rlz=1C1OKWM_idID910ID910&safe=strict#imgrc=YqHiFwJJJp-lYM&imgdii=iJZaGO_V0MjskM

Kotler, P dan Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta

Muflikhah, N. (2007). Domestikasi ikan gabus (Channa striata). Bawal, 1(5), 169–175.

Prabarini, D. (2017). Performa Pertumbuhan Ikan Baung Mystus nemurus (Valenciennes, 1840) Melalui Penambahan Komposisi Enzim Dalam Pakan Komersil Di Kolam Terpal.

Soemarso SR. 2003. Akuntansi Suatu Pengantar. Jilid Ke-1. Jakarta: Salemba Empat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Lampiran 1. Tugas masing-masing anggota Kelompok

NO

NAMA

Posisi di kelompok

Deskripsi

1

Sinar Wati Gea

Anggota

Mengerjakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN( Hasil Praktikum, Pembahasan), DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN

2

Florensia Parapat

Anggota

Mengerjakan BAB I PENDAHULUAN (Latar Belakang, Tujuan Praktikum, Manfaat), BAB II TINJUAN PUSTAKA

3

Emi Susilawati

Anggota

Mengerjakan cover, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL , DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMPIRAN

4

Rika Anggreini Widiastuty

Anggota

Mengerjakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN( Hasil Praktikum, Pembahasan), DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN

5

Michael Sembiring

Anggota

Mengerjakan BAB III METODE PRAKTIKUM (Waktu dan Tempat, Metode Pelaksanaan ) , BAB V PENUTUP(Kesimpulan, Saran),

 

 

 

Lampiran 2. Dokumentasi kegiatan wawancara