Pemijahan Ikan Secara Umum

Pemijahan adalah salah satu kegiatan budidaya yang memanfaatkan induk untuk melakukan kegiatan genetika ikan. Dimana dengan adanya kegiatan ini maka dapat meningkatkan kualitas jenis ikan, kuantitas serta dapat kontinu menghasilkan benih yang unggul bernilai ekonomis tinggi. Sehingga dapat melestarikan jenis maupun populasi setiap jenis ikan. Selain itu tujuan dari pada pemijahan ini yaitu agar ekosistem tetap terjaga.

Pemijahan Alami

Pemijahan alami merupakan proses pemijahan (perkawinan) yang berlangsung secara alami di kolam, yang artinya tidak ada campur tangan manusia dalam kegiatan pemijahan tersebut. Pemijahan ikan secara alami bisa dilakukan pada kolam maupun bak. Setiap ikan memiliki sistem pemijahannya masing-masing tergantung jenis ikannya misalnya, gurami yang terbiasa membuat sarang untuk melakukan pemijahan. Oleh sebab itu, pembudidaya harus menyediakan sarang, agar ikan gurami dapat memijah secara alami di kolam.

Kelebihan
1. Dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak terlalu rumit dengan biaya yang terjangkau. Dengan memanfaatkan bahan-bahan dan peralatan yang mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Disamping itu, tidak membutuhkan banyak anggota untuk pengontrolan kegiatan pemijahan.
2. Pada pemijahan alami ini induk jantan tidak dibunuh, sehingga tidak mengurangi stok induk yang dimiliki.
4. Pembudidaya hanya perlu memilih induk yang baik, menyediakan tempat untuk pemijahan, dan menyediakan kakaban/substrat.

Kekurangan 
Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kegiatan pemijahan induk. Karena, induk harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar bisa melakukan pemijahan yang baik. Selain itu, keberhasilan pada sistem pemijahan ini juga bergantung pada kondisi alam.

Pemijahan buatan
Pemijahan buatan merupakan proses pemijahan (perkawinan) yang berlangsung dibantu oleh manusia dengan cara menyuntikkan hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan. Setelah induk disuntik dengan Ovaprim, ikan di masukkan kembali ke kolam khusus yang sudah disiapkan. Proses penyuntikan sama dengan pada pemijahan semibuatan. Siapkan wadah penetasan telur yang sudah diisi air, kakaban, serta diaerasi. Lakukan pembedahan induk jantan untuk mengambil gonadnya setelah 8—10 jam pascapenyuntikan, yaitu sekitar pukul 00.00—04.00 pagi. Gonad yang berwarna putih susu menandakan banyak mengandung sperma. Gunting bagian gonad tersebut dengan pisau dan keluarkan cairan spermanya. 

Gambar 2. Kegiatan stipping induk

Tampung cairan sperma dalam mangkuk yang sudah dibasahi dengan larutan garam fisiologis. Kemudian ambil induk betina, pegang bagian tubuh atas ikan, sedangkan kepala ikan ditutup dengan kain atau handuk basah agar induk tidak berontak. Lakukan treatment pengurutan induk betina atau biasa disebut dengan stripping. Stripping dilakukan dengan mengurut perut induk ikan betina kedalam mangkuk/baskom yang di lakukan dengan mengurut bagian perut ikan paling atas atau bagian perut yang berada di samping sirip dada dan mengurutkannya ke arah anus induk menggunakan ibu jari. Jika telur sudah habis bisa di tandai dengan perut yang sudah mengempis. Campur telur dan sperma dengan menggunakan bulu ayam sampai merata ditambah larutan garam fisiologis. Masukkan telur yang sudah tercampur ke dalam akuarium.

Pemijahan semibuatan
Pemijahan semibuatan merupakan proses pemijahan (perkawinan) yang berlangsung secara alami, tetapi ada campur tangan manusia untuk mencapai tujuan pemijahannya. Seperti layaknya pemijahan buatan, pembudidaya akan menyuntikkan hormon ke dalam tubuh induk betina, tetapi tidak dilakukan kegiatan strippping. Ikan hanya akan dibiarkan memijah secara alami di kolam dan menetaskan telur pada kakaban/substrat.
Gambar 3. Kegiatan penyuntikan induk