Mengenal Hipofisa Ikan

Pemijahan adalah salah satu kegiatan budidaya dengan memanfaatkan induk untuk melakukan kegiatan genetika ikan dengan tujuan meningkatkan kualitas jenis ikan, menghasilkan benih yang unggul dan bernilai ekonomis tinggi. Untuk menghasilkan benih yang berkualitas, di perlukan teknik yang baik dan benar menggunakan hormon dan kelenjar. Dengan menggunakan kelenjar Hipofisa, dapat memperlancar kematangan gonad ikan yang akan memijah.
Hipofisis dalam B.Yunani hypo artinya di bawah dan physis artinya pertumbuhan. Hipofisa bisa juga di sebut Kelenjar Pituitari, dengan berat  sekitar 0.5 gram. Kelenjar ini berada pada rongga tulang Sphenoid sampai Sella turcica. Selama kegiatan embriogenesis pada ikan, hipofisis berkembang dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf.
       Hipofisa juga sering di sebut sebagai kelenjar bawah otak. Pada ikan, hipofisa terletak di bagian belakang "chiasma nervi optici". Ini berupa persilangan  nervus  opticus   yang   menuju  ke mata. hipofisa kaya akan vaskularisasi  pembuluh darah berwarna putih kemerahan. Pada ikan yang sudah dewasa, hormon ini diproduksi lebih banyak dari pada ikan yang masih muda terutama pada saat menjelang musim pemijahan. 

Gambar. Kegiatan pengambilan Hipofisa

Selain itu, peranannya sangat besar dalam merangsang pemijahan ikan. Hipofisa pada ikan berikan karena kelenjar ini mengandung gonadotropin berupa LH (LH-like gonadotropin), yang mana hormon ini akan merangsang ovarium untuk mempercepat ovulasi ikan atau pemijahan ikan. Sehingga, tidak perlu menunggu waktu pemijahan untuk memijahkan dua ekor induk ikan.
Pada pengambilan Hipofisa ikan, harus menggunakan Ikan donor yang merupakan ikan yang nantinya diambil kelenjar hipofisanya biasanya menggunakan induk ikan jantan. Sedangkan ikan betina (resipien) merupakan ikan yang akan menerima suntikan hipofisa dari ikan donor. Biasanya ikan yang sering di gunakan untuk di donor adalah Ikan mas yang merupakan ikan donor universal artinya dapat digunakan secara efektif pada berbagai jenis ikan baik dalam satu famili maupun tidak satu famili. 
Ikan donor adalah ikan yang sengaja di siapkan sebagai sumber gonadotropin. Hormon tersebut dihasilkan di bawah otak pada tengkorak kepala ikan yang berwarna putih. Kelenjar hipofisa tumbuh seiring dengan perkembangan ikan yang semakin dewasa. 
Jumlah hormon gonadotropin yang dihasilkan berfluktusi sesuai dengan tingkat kematangan gonad dan periodisasi pemijahan. Kualitas hormon gonadotropin akan turun drastis pada induk ikan yang baru saja memijah dan meningkat drastis pada induk ikan yang siap berpijah (Sugiharto, 1986).
Berdasarkan perkembangan kelenjar hipofisa dan fluktuasi hormon tersebut, makasyarat ikan donor yang dipersiapkan adalah ikan mas yang telah dewasa dan matang gonad diutamakan berjenis kelamin jantan karena lebih cepat dewasa dan periodisasi pemijahannya cukup pendek sehingga kualitas hormon cukup stabil setiap saat. 
Kisaran Berat hipofisa yang di butuhkan oleh ikan pada kegiatan pemijahan antara 175 – 325 g. Dalam PengambIlan kelenjar Hipofisa harus dilakukan dengan hati-hati teliti dan cermat karena hipofisa sangat mudah pecah.
Selain itu, Kelenjar hipofisa menghasilkan hormone gonadotropin, TSH, FSH, Prolaktin,Vasopresin, ACTH, LH, STH, MSH, dan Oksitosin yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi.
Untuk persyaratannya sendiri, ikan donor yang digunakan harus sudah dewasa dan matang gonad, memiliki berat badan dua kali lipat dari ikan betina (resipien), berjenis kelamin jantan, berada dalam kondisi sehat dan tidak terkena infeksi apapun dan di usahakan berasal dari species yang sejenis agar tidak terjadi masalah dalam pertubuhan ikan betina (resipien). 
Persyaratan bagi ikan recipient yaitu dewasa, siap untuk dipijahkan dan matang gonad, berat badan harus setengahnya dari berat ikan donor jantan dan memiliki tubuh yang sehat dan tidak cacat. Keberhasilan ovulasi pada ikan tergantung dari keberhasilan proses pematangan akhir oosit (perkembangan sel telur).

Sumber: