Beje

            Beje adalah kolam yang dibuat di daerah rawa banjir berfungsi untuk mengumpulkan dan penangkapan ikan, sumber pendapatan nelayan dan pemanfaatan lahan rawa untuk usaha perikanan ( Rupawan, 2004).

Menurut Sulmin Gumiri, dkk, 2007  beje adalah salah satu metode penangkapan ikan di perairan umum yang sudah merupakan tradisi atau budaya yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat pulau Kalimantan termasuk Kalimantan tengah.

Jenis-jenis ikan yang biasa tertangkap di beje:


Mekanisme Kerja Beje

Beje jenis pertama berupa sebuah danau atau kolam yang terbentuk di cekungan suatu daerah yang biasa tergenang selama beberapa bulan akibat limpasan banjir pada musim penghujan.

 Mekanisme kerja

  1. Pada musim kemarau, air akan mengering sehingga hanya tersisa di danau atau kolam tersebut yang akan menjadi tempat berkumpul ikan.
  2. Beje jenis ini biasanya terletak di lahan bebas yang tidak diokupasi secara perorangan, sehingga sistem pemanenan ikan dilakukan oleh siapa saja yang menemukan pertama kali beje tersebut.
  3. Jika bejenya sangat luas dan ikan yang terkumpul di dalamnya sangat banyak, maka panen bisa dilakukan selama beberapa hari atau bahkan selama berminggu-minggu ataupun berbulan-bulan tergantung kepada jumlah ikan yang ada di beje tersebut

Beje jenis kedua  adalah sebuah saluran primer atau anak sungai alami yang terletak di sisi saluran induk atau sungai. 

 


Mekanisme kerja

  1. Baik saluran induk maupun saluran primer tersebut keduanya akan digenangi air dngan kedalaman sampai beberapa meter selama beberapa bulan selama musim penghujan setiap tahun.
  2. Pada saat air tinggi tersebut ikan-ikan akan berkembang biak dengan cepat dan mengembara mencari makanan.
  3. Pada musim kemarau, ikan-ikan cenderung akan menyelamatkan diri dari kekeringan dengan berkumpul di saluran induk yang airnya lebih dalam.
  4. Sebelum ikan-ikan tersebut bermigrasi ke saluran induk, para nelayan biasanya menutup pertemuan antara saluran primer dengan saluran induk sehingga ikan-ikan tidak bisa ke luar dari saluran primer dan akhirnya bisa dipanen pada saat air semakin surut

Beje jenis ketiga  adalah berupa saluran yang sengaja digali di tengah hamparan lahan basah. 

 Mekanisme kerja

  1. Ukuran panjang, lebar dan dalam beje biasanya berkisar antara 40m, 2m dan 1,5m. 
  2. Di sepanjang saluran atau parit tersebut pemilik beje biasanya membuat lagi beberapa kolam-kolam dengan luasan sekitar 10m2. 
  3. Pada sepanjang saluran dan di dalam kolam tersebut biasanya si pemilik beje memasukkan ranting-ranting dan batang-batang kayu sebagai tempat persembunyian ikan. 
  4. Pada musim penghujan baik saluran maupun kolam akan tergenang air dengan kedalaman beberapa meter dan akan ditumbuhi oleh tumbuhan air yang sangat lebat. 
  5. Di sekitar tumbuhan air tersebut ikan-ikan akan memijah dan berkembang biak dan pada saat musim kemarau mereka akan terkonsentrasi di parit dan kolam yang telah digali. 
  6. Sebelum panen, ikan-ikan tersebut akan terus berkembang di dalam beje karena besarnya persediaan makanan dari pelapukan bahan-bahan organik yang berasal dari tumbuhan air yang membusuk yang sengaja dibersihkan oleh pemilik beje seiring datangnya musim kemarau.
  7. Panen biasanya dilakukan pada saat air benar-benar surut pada puncak musim kemarau. Jika tidak ada musim kemarau, pemilik beje biasanya menunda panen mereka dan hanya menangkap ikan di dalam beje dengan menggunakan alat penangkap tradisional seperti bubu, tempirai dan pancing saja. 

Fungsi dan manfaat pulau di tengah beje yang dibuat di Peat Techno Park UPR adalah sebagai tempat hidup kodok yang bisa membantu kegiatan budidaya ikan dimana biasanya kodok menyimpan telurnya di tempat yang lembap dan basah, atau bertelur di air. Saat telur-telur tersebut menetas, berudu atau anak katak hidup di air dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, barulah berudu menjadi katak yang bernapas dengan menggunakan paru-paru dan lebih sering hidup di darat. Kodok merupakan pakan dengan protein yang tinggi sehingga pada dasarnya kodok di berikan ke ikan untuk memepercepat pertumbuhan ikan. Tetapi sebenarnya tidak semua jenis kodok dapat dikonsumsi, karena ada jenis katak yang memiliki racun atau dapat menghasilkan racun.

Ancaman terhadap keberadaan beje di hutan rawa gambut yaitu ekosistem hutan rawa gambut akan rusak, ini di sebabkan karena kegiatan penangkapan ikan yang berkelanjutan (berlebihan) sehinnga tidak terkontrol dan  menyebabkan beberapa jenis ikan endemik mengalami kepunahan. Selain itu, semua ikan akan terperangkap ke dalam beje ini sehingga ikan yang berukuran renikpun terperangkap di dalamnya. Sehingga kelestarian ikan akan terancam.