Seksualitas dan Reproduksi Ikan
Ikan jantan : Ikan yang mempunyai organ penghasil sperma
Ikan betina : Ikan yang mempunyai organ penghasil telur
Populasi monoseksual (uniseksual): Populasi ikan yang terdiri dari ikan-ikan yang jantan saja atau ikan-ikan yang betina saja.
Populasi heteroseksual: Populasi ikan yang terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya
2. Macam-macam
seksualitas ikan
Hermaprodit
adalah suatu organisme (dalam hal ini
ikan) Yang memiliki organ reproduksi jantan dan betina secara bersamaan.
1) Hermaphrodit
Sinkroni (Synchronous hermaphrodite)
Hermaprodit sinkroni Apabila di dalam gonad individu terdapat sel sex betina dan sel sex jantan yang dapat masak (matang, siap untuk dipijahkan) bersama-sama. Contoh: Ikan dari Family Serranidae, gonadnya mempunyai daerah ovarium dan testesnya yang mengandung sperma, dimana telur dan spermanya dapat masak bersama-sama dan masing siap untuk dipijahkan (dikeluarkan).
- Dapat mengadakan pembuahan sendiri mengeluarkan telur terlebih dahulu yang kemudian dibuahi oleh sperma dari individu ikan yang sama.
- Tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai ikan jantan atau dapat pula berlaku sebagai ikan betina.
2) Hermaphrodit Protandri
- Mempunyai gonad yang mengadakan proses “differensiasi” dari fase jantan ke fase betina.
- Ketika ikan ini masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testes. Tetapi jaringan testes tersebut mengisi sebagian besar gonad pada bagian lateroventral.
- Setelah jaringan testesnya fungsional dan dapat mengeluarkan sperma, selanjutnya terjadi masa transisi dimana jaringan ovariumnya membesar dan jaringan testesnya mengkerut.
- Pada ikan yang sudah tua, umumnya testes telah tereduksi (menghilang) sehingga sebagian besar gonad diisi oleh jaringan ovarium yang fungsional (menjadi betina).
- Lama waktu perubahan atau transisi dari ikan jantan menjadi betina belum diketahui secara pasti.
3) Hermaprodit
protogini
Proses differensiasi terjadi dari fase betina ke fase jantan ∙ Setelah satu kali proses pemijahan (Fase betina) jaringan ovariumnya mengkerut yang diikuti oleh jaringan testesnya yang berkembang (Fase Jantan). Contoh species ikan di Indonesia yang sudah dikenal dan masuk ke dalam golongan ini adalah ikanbelut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina). Sekuen atau urutan daur hidupnya adalah:
- Masa juvenil yang hermaprodit.
- Masa betina yang fungsional.
- Masa interseks (transisi).
- Masa jantan yang fungsional.
Hermaprodit Protandri dan Protogini sering disebut dengan hermaprodit beriring. Pada waktu ikan masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks, dimana terdapat jaringan testes dan ovarium yang belum berkembang dengan baik.
Proses
suksesi kelamin atau seksualitas dari
suatu populasi hermaprodit protandri dan protogini terjadi pada individu
berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan proses yang beriringan.
Pada ikan gobi setelah suksesi, didapatkan satu proses yang kembali kepada
keadaan fase yang pertama.
4) Gonokhorisme.
Kondisi
seksual berganda dimana pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai
jaringan yang jelas status jantan atau betinanya.
Setengah
dari individu ikan gonadnya menjadi ovarium dan setengahnya lagi menjadi
testes, dengan perkataan lain setengah menjadi betina setengahnya lagi menjadi
jantan.
Gonokhoris
yang demikian dinamakan gonokhoris yang tidak ter “differensiasi” dimana
keadaanya menjadi tidak stabil dan dapat terjadi intersex yang spontan. Contoh:
pada ikan sidat (Anguilla anguilla) dan ikan salmon (Salmo gairdneri irideus).
Contoh ikan Gonokhorisme yaitu Anguilla Anguilla dan Salmo gairdneri irideus.
3. Sifat
Seksual Primer dan Sekunder
1) Sifat
seksual primer
Organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu:
- Ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina.
- Testis dan pembuluhnya pada ikan Jantan.
Gonad
Ikan
- Gonad ikan jantan (Testes).
- Gonad ikan betina (Ovarium)
2) Sifat
seksual sekunder
- Tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina.
- Apabila satu spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina, maka spesies ikan itu mempunyai sifat Seksual Dimorfisme.Apabila yang menjadi tanda untuk membedakan ikan jantan dan betina itu adalah warna, maka ikan itu mempunyai sifat seksual dikromatisme.
- Pada ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina
Seksual Dimorfisme
seksual Dimorfisme adalah perbedaan sistematik luar antar individu yang berbeda jenis kelamin dalam spesies yang sama. Contohnya mencakup ukuran, warna, dan keberadaan atau ketidakberadaan bagian tubuh yang digunakan dalam tampilan perkenalan atau perkelahian, seperti perhiasan bulu, tanduk, sungut atau taring.
Seksual Dikromatisme