Ternyata Lumba-lumba Bukan Ikan di Lihat dari Ciri dan Morfolginya?
21 August 2020
Edit
Jika di lihat secara langsung, Lumba-lumba bisa di katakan sebagai ikan atau jenis pisces yang hidup di perairan laut. Ini di karenakan bentuk dan morfologinya yang mirip dengan ikan pada umumnya. Tetapi jika di lihat dari ciri-ciri secara umum lumba-lumba bernapas melalui paru-paru itulah alasannya kenapa mereka sesekali muncul ke permukaan laut untuk mengambil oksigen. Selain itu, tidak memiliki insang dan berdarah panas serta melahirkan dan menyusui. Lumba-lumba adalah mamalia dan bukan ikan.
Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang memiliki kelebihan dari makhluk hidup yang lain. Selain sangat cerdas, mamalia ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan. Biasanya lumba-lumba memanfaatkan ikan, cumi-cumi dan crustacea sebagai makanannya.
Salah satu kelebihan lumba-lumba ini yaitu kulitnya yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga mampu berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang memiliki kelebihan dari makhluk hidup yang lain. Selain sangat cerdas, mamalia ini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan. Biasanya lumba-lumba memanfaatkan ikan, cumi-cumi dan crustacea sebagai makanannya.
Salah satu kelebihan lumba-lumba ini yaitu kulitnya yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga mampu berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Klasifikasi
KINGDOM ANIMALIA
Filum Chordata
Clade Synapsida
Class Mammalia
Ordo Artiodactyla
Infraordo Cetacea
Famili Delphinidae
Genus Lagenodelphis
Species L. hosei
Ciri-ciri
-Lumba-lumba mepunyai kelenjar susu dan kembangbiak dengan cara melahirkan.
-Panjang lumba-lumba dewasa sekitar 2 sampai 4 meter.
-Ukuran lumba-lumba jantan lebih lebar dari betina.
-Lumba-lumba bernapas dengan menggunkan paru-paru.
-Warna tubuh lumba-lumba bervariasi dari abu-abu terang, abu-abu gelap hingga hitam.
-Lumba-lumba adalah hewan yang memiliki moncong.
-Lumba-lumba memiliki satu dorsal atau sirip pungung yang ada di tengah tubuhnya bagian atas.
-Lumba-lumba juga memiliki sirip bawah berjumlah dua.
-Kulit lumba-lumba tidak bersisik dan Nampak mengkilat, lembut dan kenyal karena dilapisi oleh blubber atau lapisan lemak.
-Gigi lumba-lumba bentuknya kerucut dengan struktur mirip pasak dengan akar tunggal. Fungsi gigi ini bukan untuk mengunyah namun hanya untuk memegang ikan.
Morfologi
1. Kepala
Kepala lumba-lumba memungkinkannya untuk menahan atau melawan arus air sehingga tubuhnya dapat bergerak dengan mudah di dalam air. Lumba-lumba memiliki moncong berukuran besar dan ramping, dan tidak memiliki telinga luar. Lubang kecil yang terletak di belakang mata berfungsi sebagai telinga dalam. Saluran dari lubang tersebut dipenuhi dengan minyak sekresi. Lumba lumba memiliki pendengaran yang sangat baik, frekuensi suara yang mampu ditangkap oleh lumba-lumba mencapai 150 KHz
2. Tengkorak
Lumba-lumba memiliki tulang tengkorak yang lebih lunak dibandingkan mamalia lainnya. Tengkorak tersebut memiliki ruang yang besar,yang berfungsi untuk menampung otak lumba-lumba. Lubang hidung mengarah ke atas, rahang atas dan bawah memanjang ke depan membentuk moncong
3. Gigi
Lumba lumba memiliki gigi yang berbentuk kerucut, strukturnya seperti pasak dengan akar tunggal, berdiameter sekitar 1cm, jumlah gigi 18-26 pasang dan berdiri tegak pada tiap rahang. (Priyono, 1993). Gigi tumbuh di usia enam minggu. Fungsi gigi pada lumba-lumba hanyalah untuk memegang ikan, tidak untuk mengunyah. Lumba-lumba menelan makanannya dengan utuh pada posisi kepala mangsa terlebih dahulu masuk ke mulutnya. Lingkaran pada gigi lumba-lumba dapat mengidentifikasi usia dari lumba-lumba itu sendiri
4. Flipper
Flipper merupakan sirip bawah yang terbentuk dari lengan depan (forelimb) yang mengecil. Flipper dan dorsal fin berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh lumba-lumba saat ia berenang (Odell, 1998). Pada lumba-lumba tidak terdapat adanya tulang leher. Tulang atas(humerus) pendek tetapi memudahkan pergerakan otot bahu dibandingkan dengan tulang bawah (radius dan ulna) yang terletak pada otot siku
5. Ekor
Ekor lumba-lumba berbentuk pipih horizontal. Tidak terdapat tulang sebagai rangka ekor. Fungsi ekor tersebut adalah untuk mendorong lumba-lumba saat ia berenang dan berburu ikan
6. Kulit
Kulit lumba-lumba lembut dan kenyal. Terdapat lapisan lemak (blubber) di bawah kulitnya yang berfungsi untuk menjaga tubuh lumba-lumba agar tetap hangat. Disamping itu, blubber juga memiliki fungsi sebagai tempat cadangan makanan. Daya apung lumba-lumba juga terbantu dengan keberadaan blubber yang lebih ringan daripada air.
Kepala lumba-lumba memungkinkannya untuk menahan atau melawan arus air sehingga tubuhnya dapat bergerak dengan mudah di dalam air. Lumba-lumba memiliki moncong berukuran besar dan ramping, dan tidak memiliki telinga luar. Lubang kecil yang terletak di belakang mata berfungsi sebagai telinga dalam. Saluran dari lubang tersebut dipenuhi dengan minyak sekresi. Lumba lumba memiliki pendengaran yang sangat baik, frekuensi suara yang mampu ditangkap oleh lumba-lumba mencapai 150 KHz
2. Tengkorak
Lumba-lumba memiliki tulang tengkorak yang lebih lunak dibandingkan mamalia lainnya. Tengkorak tersebut memiliki ruang yang besar,yang berfungsi untuk menampung otak lumba-lumba. Lubang hidung mengarah ke atas, rahang atas dan bawah memanjang ke depan membentuk moncong
3. Gigi
Lumba lumba memiliki gigi yang berbentuk kerucut, strukturnya seperti pasak dengan akar tunggal, berdiameter sekitar 1cm, jumlah gigi 18-26 pasang dan berdiri tegak pada tiap rahang. (Priyono, 1993). Gigi tumbuh di usia enam minggu. Fungsi gigi pada lumba-lumba hanyalah untuk memegang ikan, tidak untuk mengunyah. Lumba-lumba menelan makanannya dengan utuh pada posisi kepala mangsa terlebih dahulu masuk ke mulutnya. Lingkaran pada gigi lumba-lumba dapat mengidentifikasi usia dari lumba-lumba itu sendiri
4. Flipper
Flipper merupakan sirip bawah yang terbentuk dari lengan depan (forelimb) yang mengecil. Flipper dan dorsal fin berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh lumba-lumba saat ia berenang (Odell, 1998). Pada lumba-lumba tidak terdapat adanya tulang leher. Tulang atas(humerus) pendek tetapi memudahkan pergerakan otot bahu dibandingkan dengan tulang bawah (radius dan ulna) yang terletak pada otot siku
5. Ekor
Ekor lumba-lumba berbentuk pipih horizontal. Tidak terdapat tulang sebagai rangka ekor. Fungsi ekor tersebut adalah untuk mendorong lumba-lumba saat ia berenang dan berburu ikan
6. Kulit
Kulit lumba-lumba lembut dan kenyal. Terdapat lapisan lemak (blubber) di bawah kulitnya yang berfungsi untuk menjaga tubuh lumba-lumba agar tetap hangat. Disamping itu, blubber juga memiliki fungsi sebagai tempat cadangan makanan. Daya apung lumba-lumba juga terbantu dengan keberadaan blubber yang lebih ringan daripada air.
Jenis-jenis
1. Lumba-lumba Belang (Stenella coeruleoalba)
2. Lumba-lumba Gigi Kasar (Steno bredanensis)
3. Lumba-lumba Fraser (Lagenodelphis hosei)
4. Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus)
5. Lumba-lumba Hidung Botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus)
6. Lumba-lumba Moncong Panjang (Delphinus capensis)
7. Lumba-lumba Pemintal (Stenella longirostris)
8. Lumba-lumba Punggung Bungkuk Indo-pasifik (Sousa chinensis)
9. Lumba-lumba Risso (Grampus griseus)
10. Lumba-lumba Totol (Stenella attenuata)
11. Paus Elektra (Peponocephala electra)
12. Paus Pembunuh Orca (Orcinus orca)
13. Paus Pembunuh Kerdil (Feresa attenuata)
14. Paus Pembunuh Palsu (Pseudorca crassidens)
15. Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus)
16. Pesut (Orcaella brevirostris)